Buku, kalian sudah tahu apa yang baru saja kusebutkan. Hanya terdiri dari empat huruf yaitu B-U-K-U. Apa yang terlintas di pikiran kalian? Buku itu ialah suatu hal yang biasa. Kalian mengenal kertas hingga berlembar-lembar tertulis rapi di dalam sebuah buku. Bahkan saat di buka dan di baca sekaligus, kalian pasti jengah atau jenuh? Karena di dalam buku terdapat banyak deretan kalimat yang bisa kalian baca.
Namun arti bagiku, buku bukanlah suatu hal yang biasa atau pun hal yang menjenuhkan. Karena dari sebuah buku, manusia mampu lahir dengan cerdas. Karena dari sebuah buku, manusia akan berilmu dan berakal yang baik. Buku bagiku adalah sejenis benda yang tak bisa kuhindari setiap waktu. Dengan buku, aku mampu belajar. Dengan buku, aku mampu menemukan ilmu yang belum kutahu. Dengan buku, aku mampu menciptakan kalimat yang kutuang di atas kertas. Semua itu karena keberadaan sebuah buku bagiku.
Kadang kala ada sebagian besar banyak orang yang tidak menyukai buku. Bahkan melihat beberapa buku tertumpuk di atas meja pun pasti sangat jengah. Hal yang kusebutkan itu sering kali terjadi dan sering kali kutemui. Bahkan aku pun juga pernah hanya sekedar mengoleksi tumpukan buku dan tidak pernah aku ingin membaca atau pun menyentuh buku tersebut.
Bodoh bagiku! Mengapa kubilang seperti itu? Karena aku perlahan mengerti, orang akan banyak berilmu yang mampu tercipta hanya dari sebuah buku. Dan itu merupakan fakta bagiku. Dari pikiran itulah aku mulai mengubah jalan pikiranku tentang sebuah buku. Tentangku yang pernah tak menyukai benda buku. Aku pernah membaca, bahkan sering kali aku memanfaatkan waktu senggangku dengan membaca. Membaca dari setumpuk koleksi buku yang terjejer rapi di dalam rak.
Pernah aku memiliki perasaan malas untuk membaca. Bahkan perasaan itu sering datang padaku hingga kini. Namun aku berpikir kembali dengan akal. Kalau saja aku malas membaca buku, maka aku adalah manusia paling bodoh yang tak haus ilmu. Pengetahuan yang kutemukan bukan hanya dari sekedar hal mendengar dan melihat dari kontak mata sekaligus. Namun dari deretan kalimat yang tertuang dan melekat di balik sebuah buku.
Soal buku koleksi, sangat banyak jika kuberbicara soal itu. Aku gadis penyuka dunia buku dan literasi. Bagiku--tulisan akan tercipta jika aku membaca. Dengan bacaan buku, aku mampu menyerap berbagai kosa kata dan paragraf yang cukup asing bagiku. Dari sana aku belajar, belajar dari beberapa tumpukan buku yang kian lama mendekam di rak kamarku. Buku yang kusuka sangat banyak, bahkan berbagai genre pun aku ingin sekali membacanya. Dari Novel, Pengetahuan ilmiah, Buku agama islam, berbagai artikel, koran, majalah, selembar buletin, komik, hingga alquran sekaligus. Mereka bagaikan sahabat-sahabat yang kupunya jika waktu senggangku tiba.
Ada perkataan yang kutahu. Perkataan itu sering saja kudengar dan cukup terngiang di indera pendengaranku. Jika kau melihat buku, jangan anggap itu sebuah hal yang tidak penting. Jika kau melihat buku, maka santaplah dengan kontak matamu. Kau bisa meresapi apa arti kata yang melekat di dalam buku, maka dari sanalah sebuah pengetahuan akan menjalar di otakmu. Dari sana aku mulai tak menyiakan waktu senggang yang kudapat. Aku bisa membuka selembar kertas dan sebatang pena yang kumau untuk menulis hal baru. Jika tidak, aku bisa melenyapkan kontak mataku untuk menatap deretan kalimat yang melekat di dalam sebuah buku. Ini yang kukatakan, aku menyukai empat huruf yang kutahu, yaitu B-U-K-U.
Wassalamualaikum sahabat pena :)
Komentar
Posting Komentar